Aku termangu,
Melihatmu berdiri,
Sedangkan aku tertunduk kelam, pekat.
Menambah perih dalam kalbu,
Membentuk penderitaan yang baru.
Aku meminta,
Agar kau bahagia, laksana angkasa,
Tersenyum manis, tanpa tanda jasa
Sekarang, mengapa aku menagis?
Melihat kau yang berbahagia,
Atas doa yang kuucap?
Seakan meminta kembali,
Tetes air mata kesakitan
Tawa penuh pengharapan
Seakan tak rela,
Dan akulah pemilik dunia.
Mengapa tak bisa kuterima?
Kenyataan cerita yang padam nama?
Monday, 5 January 2009
Sesak .
Posted by Maria Franciska at 18:58
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment