THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sunday 14 December 2008

Saatnya mengejar Mimpi .

HIATTTT!!! sekarang sebenernya dibilang telat, belom, dibilang gak telat juga udah banyak waktu yang terbuang. menurut guru bahasa Indonesia a.k.a profesor doktor insinyur Pak JS Kamdhi (karena menurut ge dia jenius bgt) , dia bilang kalo sebenernya dalam setahun kita sudah menghabiskan berbulan-buLan untuk sekedar 'leha-leha',dan hanya tersisa 2 bulan untuk mengejar yang seharusnya kita kejar. PENDIDIKAN. ehm, yang dimaksud pendidikan di sini, bukanlah pendidikan dalam arti akademis sajah, namun juga pendidikan MENTAL. mau pinter yah belajar, mau kaya, yah rajin, mau sukses, yah pantang menyerah, mau jadi orang beradab dan punya itu semua, hmm.. apa jawabannya? jadi orang yang bisa membina mental,peka sama keadaan sekitar, dan berpikir maju, sangatlah sulit (itu yang gw rasakan sekarang). hal itu disebabkan (kalo kata Mr. Kamdhi) kita terlalu banyak makan gesek (baca:ikan asin) dan sayur asem. apa hubungannya gesek sama otak? yah ada lah! coba kita makannya sayur-sayuran pasti kita bakal lebih jernih berfikir, karena menurut penelitian, sayur itu banyak vitaminnya dan memperlancar krja otak (bisa kayak Popeye lagi). kok gw jadi sok humoris gini? yah, inilah efek samping kebanyakan baca bukunya Raditya Dika dan Aca. haha. ehm, oke. jadi sbenernya bagaimana caranya biar kita gak kehilangan masa depan yang "BERMUTU"? yap. semua itu adalah perjuangan!
hidup emang CUMA SEKALI dan HARUS DINIKMATI "BANGET-BANGET" , tapiii.. menurut pengalaman gw, dalam menikmati hidup, kita juga harus bisa memilih dan berfikir yang mana yang bener dan bukan. apalagi mengutamakan pendidikan. jadilah orang yang berguna. karena jadi orang baik itu membuat orang lain bahagia (bodo amat mau dibilang munafik kek, yang penting kita melakukan hal yang bener!)

nb : sekali lagi, barengilah perbuatan dengan doa. karena panutan utama adalah Tuhan. informasi lebih lanjut : baca Kitab Suci masing-masing di rumah. gak punya? Cepetan beli,woy! hare gini gak punya kitab suci?

yaph..
sebenarnya masih pingin ngomong banyak sih..
tapi bahu saya kumat.. sakit euy..
kebayakan duduk di warnet di sebelah kost..

see you in next blog..^^

selesai ULANGAN UMUM

hahahahahahahaha!akhirnya selesai TPB!! huah. senangnya. meskipun gw seratus persen yakin MAFIA ge merah, namun itu merupakan bagian dari pengalaman. betul?
ehm. oke itu salah! buat saran teman-teman lain yang kena penyakit malas-malasan, gw kasih saran, JAGANLAH KALIAN BELAJAR JIKA ADA ULANGAN. khususnya anda-anda yang menginjak SMA kelas satu. secara sangat lemot, saya baru menyadari bahwa belajar SKS sangatlah tidak efektif jika anda ingin mencapai nilai yang maksimal. Jika sehari-hari ada waktu senggang sebenernya wajib ada, sedikit waktu untuk membaca-baca materi yang diajarkan sebelumnya di sekolah. JANGAN MENGANGGAP HAL INI ADALAH SALAH SATU PENYAKIT MEMATIKAN-PENYAKIT SOK RAJIN, karena sebenarnya jika kita belajar 2/3 jam sehari, hal ini akan sangat membantu dalam hal 'mencicil' pelajaran SMA kelas satu yang buanyak buanget ituh. saya sendiri merasakan MALUNYA MENYONTEK. percayalah. menyontek itu MEMALUKAN. tapi tragisnya, murid-murid SMA sekarang lebih memilih terkena PENYAKIT SPG-SISTEM KEBUT SEPAGI. ud bukan semalem lagi. hal ini saya pastikan(kok jadi saya?) karena mereka isin(baca:malu) kepada diri sendiri untuk sekedar baca-baca karena merasa sok rajin, sedangkan menurut mereka(termasuk gw) waktu yang tersisa masih banyak dan bisa digunakan untuk main-main ato sekedar ngayal2 gak jelas(itu gw).Jadi, mu;ai sekarang, sahabat-sahabatku di luar sana, marilah kita rajin belajar, maskipun tidak serajin juara kelas kita di kelas, namun setidaknya gag di HER dengan halal, ehm, tanpa nyontek maksudnya. selamat mencoba resep di atas! Adios!

alert: jika resep dia atas tidak manjur, harap berdoa kepada Yang Di Atas untuk di beri kelancaran. karena menurut pangalaman ORA ET LABORA sangatlah manjur.

Saturday 22 November 2008

Payah

Aku lihat, hujan itu jahat sekali.
Aku lihat, angin itu menusuk tajam tulang iga dan syaraf harga diri.
Roda itu terus berputar, bergantian merasakan dinginnya air hujan.
Aku menggigil dalam api.
Bertanya dimana keadilan.
Bersembunyi di balik sayap kiri.

Air mata ini, jatuh sia-sia.
Mempertanyakan, mengapa masih ada,
Orang setegah abad sepertimu, mengais nasi saat petir menari,
saat air hujan bersenandung riang..

Kaki itu, lebih kecil dari bambu,
Perut itu, berisi kesabaran dan pengharapan.
Tangan itu. mengatup dalam doa..
Mengayuh tanpa bicara, selagi gigi bergertakan menahan dingin.
Sesekali menutup mata karena sakit, karena perih.
Karena kau juga hanya manusia biasa..
Karena kau juga butuh banyak suap nasi.. bukan satu.

Mang becak, terimaksih..
Hari ini kau mengantarku sampai pada tujuanku.
Mang becak, semoga kau terus besabar dan mengatup.
Karena kau adalah pahlawan
Karena kau menahan sakit lebih dari siapapun..
Terimakasih karena kau menyayangi bumi dengan sepedamu.
Berjuanglah, pahlawan kayuh.. jasamu, memperlihatkan betapa keadilan pemilih,
betapa perjuangan tidak akan sia-sia..

Sayang aku kamu, kalian, mereka, dia, kita.

Sebuah pesan untuk para sahabatku, penolongku, setengah daya-ku, dan pembuat tawa di atas perihnya hidupku. semua tak akan pernah sama saat aku bernafas dalam gemerlapnya Batavia, saat aku merasa bahwa dunia ini adalah milikku. bahwa tak akan pernah bisa suatu apapun menyakiti diriku, bahwa siapapun harus mengerti akan bagaimana diriku, bukan sebaliknya. Dan kenyataan bahwa tidak ada lagi saat bermain sesuka hati dan menghadapi orang yang sama sejak aku lahir. percayalah bahwa rasa manis,pahit, persahabatan yang aku jalani bersama kalian tak bisa dibayar dengan menemui seorang sahabat luar biasa dan guru luar biasa pula yang aku punya di sini. percayalah bahwa sejak aku berumur 1 tahun, menurutku seorang sahabat lebih penting dari keluargaku. karena memang begitulah kenyaatan yang aku jalani di kota metropolitan bersama kalian. bahwa kalian menyayangiku seperti diri kalian sendiri. bahwa kalian memaklumiku atas dasar rasa seorang sahabat sejati. tak bisa kubayangkan betapa tergantungnya aku bersama kalian selama ini. bahwa aku sekarang telah melihat sisi lain Batavia dari kota tua nan ekotis yang sekarang menjadi bagian lain dari hidupku ini. mempelajari banyak hal yang tak akan mungkin aku pelajari di Jakarta karena keadaan kontras kehidupan Jakarta dan moral-moral Pancasila yang dianggap sampah oleh sebagian besar penduduknya. Prinsip yang jauh berbeda karena memang hal remeh tidak bisa dijalankan di sana. karena memang seperti itulah sifat Jakarta. Wahai para sahabatku, jika aku menagis sendirian kala aku tak tau bagaimana caranya memeluk kalian, mengobrol hal-hal kecil yang sangat menyenangkan, ketahuilah bahwa kalian akan selalu menjadi sahabatku. jika sekarang aku lebih tegar, lebih tidak perduli, ketahuilah bahwa itu semua pelajaran berharga yang kalian berikan padaku, juga dari kota Cirebon, orang-orangnya, makanannya, tempat hidupnya. Untuk para merpati-merpati putih di Jakarta yang sekarang sedang berjuang menggepakkan sayap. Terimakasih atas segalanya. Aku cinta kalian.

Saturday 15 November 2008

Indonesia,minum airnya,bernafas atasnya

Kenapa banyak yang tidak bisa cinta tanah air sendiri? inilah Indonesia. akuilah ia. karena ialah ibumu, ibu pertiwi, ialah bapakmu, memberikan seluruh daya-nya, ialah sahabatmu, menyelimutimu dengan nafasnya saat pertamakali kau menjerit di dunia ini, ialah dirimu, tangisnya adalah tangis kita semua, malunya adalah malu kita semua. Banyak yang saya pelajari selama 15 tahun saya hidup di negri ini. Saya merasa jika bukan para kaum muda penerus Bangsa ini yang mencintai Indonesia, lalu siapa lagi?? mengapa harus mahasiswa Prancis yang belajar bahasa Ibu kita ini? mengapa harus orang berbendera asing yang mempelajari pengembangan alat musik angklung? sadarkah kita, bahwa banyak hal yang bisa dilihat jika kita mau membuka mata? betapa indahnya segala isi yang ada di bumi pertiwi ini.coba deh.. sedikit aja.. rasain indahnya Indonesia. jika kamu gak suka akan keadaanya kamu berhak merubahnya. meski hanya sedikit.

Mimpi

Mimpi ini, berdesir pelan..
Aku ternganga, karena sakit tak tampak, tangis berbisik
Apa?
Bukan, ini bukan seperti coklat yang manis
Bukan juga seperti gula-gula di taman ria
Ini hanya kereta kuda penuh pelangi
Yang menghilang saat tengah malam

Kulepas nafasku,
Dan tetes hujan,
Bagai ribuan jarum yang menghujam.
Aku mendongak,
Ini mimpi?
Atau hanya aku yang tak tau?

Senyum ini.
Kalah. Kalah se-kalah-kalahnya.
Karena tamparan rintik hujan itu masih terasa
Aku membelalak!
Ini kenyataan, perih ditusuk penghianatan
Ini Hujan, menyatu dengan tangisan

Tak ada lagi kereta kuda,
Tak ada lagi gula-gula

Hanya aku dan Engkau,
Bertanya-tanya dalam sunyi.

Aku dan entah

Kadang tangis
Kadang hampa
Berbisik pelan dalam lamunan
Mengenang peluh sisa perjuanagan

Kutatap lagi langit dengan memincing
Mengharap jawab dari sang akhlak
Hidup macam pa yang ku tenun?
Menghabiskan sutra bercampur darah

Lalu kau;lalu kalian
Lalu tertawa;lalu meringis
Mendampar luka yang tak pernah kering
Menun sutra, membuang lampau..

Aku ini siapa? Berkata-kata deemi Engkau?
Terkatup dalam doa
Bercucur air mata tas dosa
Lalu menggila atas fana..

Menjawab yang kuminta
Hidup baru penuh warna
Terimakasih atas cinta..kuberdiri semata;
Hanya ingin mendampar tanya,
Kapan sutra ini selesai ku tenun?

Thursday 30 October 2008

Lalu

Kutawarkan sebuah senyuman dan kau tertawa
Ku coba berkedip labih keras, namun kau tak jua terlihat
Apa yang salah?
Kau?
Dia?!

Hari ini sang kupu-kupu telah terbang
Ia terbang dengan sayapnya yang baru
Kulihat tawa, kudengar suara
Aku terbanting, hancur.
Hatiku mencelos rasanya!
Karena senyum itu bukan milikku lagi
Karena bukan aku, yang membuatkan sayap baru untukmu

Ingin ku genggam kembali rasa itu
Bersama lagi mengukir waktu
Namun denting ini telah berlalu
Aku pun tau, ini bukan lagi waktuku

Wahai punjangga,
Dengarlah!
Jangan lagi kau permainkan hidupmu
Karena setengah jiwaku, sudah kuberikan untuk mengganti kerusakan itu'
Aku akan tetap berdoa
D sini, selamanya.