Thursday 28 May 2009
Bocah Peminta-minta .
Kulihat kau di sana, merintih tanpa suara
Mengerutkan kening pertanda rasa lama
Yang menyatu dalam kebingungan tanpa jawaban
Menerka-nerka tentang mereka, yang berlari dengan sepatu
Dan kau di situ, termangu tentang keperihan tiap jejakan hidup yang diberikan olehmu
Kau tundukkan lagi kepalamu
Untuk menyingkirkan tanda-tanda kelanjutan kehidupan yang harus diisi dengan sesuap nasi
Kau pegang erat botol bekas di kedua telapak tanganmu
Merintih kepadaku, berkata-kata tentang sebuah permintaan hidup
Yang tak dapat kuartikan dalam derasnya guyuran hujan di hadapan mataku
Dan kulihat. Sepasang bola mata hitam khas orang Asia
Meminta-minta sambil menerka
Luapan emosi yang dibiarkan berceceran ke mana-mana
Karena tak ada lagi harapan
Karena sia-sia perjuangan
Tentang mengais sesuap nasi
Tentang menjawab teka-teki kehidupan
Aku di sini. Menatap penuh tanya kepadamu..
Hai bocah peminta-minta..
Bisakah kita berpelukan dengan dunia yang berputar tanpa alasan?
Posted by Maria Franciska at 23:03 0 comments
Hitamku .
Bayangkan..ketika kau sadar..
Semua tak lagi sama.
Retakan tanahnya..harumnya..
Ketika kau buka matamu..dan tak lagi ada ibumu di sampingmu..
Dan kau mencari, ke mana perginya genggaman tangan yang hangat itu..
Lalu kau temukan, kau hanyalah seoongok daging..yang tak berucap dengan kata-kata.
Aku terjun..ke dimensi lain imajinasi kerapuhan jiwa-jiwa
Yang mencairkan kebahagiaan..
Yang mengajarkan keperihan..
Ketika kau harus berdiri dengan benar di pinggir jurang..
Ketika lolongan serigala terasa semakin mendekat berselimut bulan purnama
Semua terasa mencekam. Membekukan hati yang kian mengering..
Menyambut pagi yang lain dengan tangan hampa..
Kutpaki lagi sekali lagi jari-jari kakiku
Yang kaku tak berdaya tenggelam dalam salju
Yang hampir tak terasa sakitnya
Karena jejak-jejak darah yang tak terasa lagi
Aku menegok,
Dan tak kutemukan. Dimensiku. Hidup imajinasiku.
Aku …
Bukan sebatang pensil..yang mudah di patahkan
Aku …
Bukan tempat sampah bau yang menjijikan
Aku …
Bukan butiran pasir yang menyatu dalam diam
Aku hanya…
Salah.
Dan di sinilah aku.. berdiri menghadap kenyataan.
Ditemani dimensi baru, yang membuatku berdiri membeku tak berdaya
Posted by Maria Franciska at 23:02 0 comments
Stand up without tears
Maybe my love not as big as your love..
Maybe this heartbeat not fast as your heartbeat..
Maybe you can’t trust me again because of my lie about this felling..
Maybe..i can’t thinking about you as many as you can do..
Maybe..you feel bored about my story about my confuse..
Boy..
I can’t give anything for your happiness
I’m just an ordinary girl
That can cry
That can sick
But if you still let me try to love you
Let me still sit beside you
I think now I’m falling in love with you
And after all the truth
After all the pain that I write in you
You still said I’m scared to lose you..
So, can I looking for a better now?
Posted by Maria Franciska at 23:00 0 comments
Sunday 24 May 2009
Bayang-bayang semu
Kulihat aku dalam cermin
Menatap bayang2 hampa tanpa perasaan
Kutatap lekat2 semua yang kulihat
Dan mereka melebur dalam kenyataan
Aku memang punya bayangan hitam
Ia memang tak bisa lepas dari tiap jejak langkah kakiku
Tapi ada satu yang perlu kau tahu ketika matahari menggoda bulan untuk berjaga
di samping cakrawala hampa
Jejak itu ikut tenggelam bersama keheningan pekat malam
Dan ketika ia datang lagi,saat itu juga aku tahu dia pasti akan menghilang
Maka aku takut...
Berikanlah seribu cermin padaku
Maka aku dapat melihat dengan jelas
Seberapa banyak diriku yang dapat berdiri tegak tanpa bayang2 hitam
Posted by Maria Franciska at 02:01 0 comments