Kadang tangis
Kadang hampa
Berbisik pelan dalam lamunan
Mengenang peluh sisa perjuanagan
Kutatap lagi langit dengan memincing
Mengharap jawab dari sang akhlak
Hidup macam pa yang ku tenun?
Menghabiskan sutra bercampur darah
Lalu kau;lalu kalian
Lalu tertawa;lalu meringis
Mendampar luka yang tak pernah kering
Menun sutra, membuang lampau..
Aku ini siapa? Berkata-kata deemi Engkau?
Terkatup dalam doa
Bercucur air mata tas dosa
Lalu menggila atas fana..
Menjawab yang kuminta
Hidup baru penuh warna
Terimakasih atas cinta..kuberdiri semata;
Hanya ingin mendampar tanya,
Kapan sutra ini selesai ku tenun?
Saturday, 15 November 2008
Aku dan entah
Posted by Maria Franciska at 22:37
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment