THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Saturday, 22 November 2008

Payah

Aku lihat, hujan itu jahat sekali.
Aku lihat, angin itu menusuk tajam tulang iga dan syaraf harga diri.
Roda itu terus berputar, bergantian merasakan dinginnya air hujan.
Aku menggigil dalam api.
Bertanya dimana keadilan.
Bersembunyi di balik sayap kiri.

Air mata ini, jatuh sia-sia.
Mempertanyakan, mengapa masih ada,
Orang setegah abad sepertimu, mengais nasi saat petir menari,
saat air hujan bersenandung riang..

Kaki itu, lebih kecil dari bambu,
Perut itu, berisi kesabaran dan pengharapan.
Tangan itu. mengatup dalam doa..
Mengayuh tanpa bicara, selagi gigi bergertakan menahan dingin.
Sesekali menutup mata karena sakit, karena perih.
Karena kau juga hanya manusia biasa..
Karena kau juga butuh banyak suap nasi.. bukan satu.

Mang becak, terimaksih..
Hari ini kau mengantarku sampai pada tujuanku.
Mang becak, semoga kau terus besabar dan mengatup.
Karena kau adalah pahlawan
Karena kau menahan sakit lebih dari siapapun..
Terimakasih karena kau menyayangi bumi dengan sepedamu.
Berjuanglah, pahlawan kayuh.. jasamu, memperlihatkan betapa keadilan pemilih,
betapa perjuangan tidak akan sia-sia..

0 comments: